Saya Bukanlah Seorang Fanboy. But, They Are So Special.

Rere Isa
3 min readAug 20, 2021

--

“I see, I can see me but I can’t get past the feeling”

Sumber : Crowbar

Mungkin perkenalan saya dengan band asal Kingston, Pennsylvania ini begitu sangat terlambat. Jika yang lain sudah mengenal band ini 2010an awal, justru saya baru mengenal band ini secara intense pada akhir 2015. Band yang saya maksut ini adalah Title Fight. Masih ingat ketika saya mendengarkan single andalan mereka pada album “Hyperview” yang bertajuk “Chlorine”. Band ini memang sangat fenomenal dikalangan penikmat sidestream music pada awal 2010an bahkan hingga saat ini. Beranggotakan kakak beradik Ned Russin (bass, vocal), Ben Russin (drum), Jamie Roden (gitar, vocal), dan Shane Moran (gitar), Title Fight adalah band post-hardcore yang mulai aktif di skena sejak tahun 2003. Namun ketika untuk pertama kalinya mendengarkan “Chlorine” saya mengira band ini adalah band alternative-rock dengan vocal yang “nyeret” ala shoegaze. Namun ada lagu yang ternyata membuat saya berpikiroh tentu saja, ini band hardcore”. Lagu tersebut berjudul “Rose of Sharon” dan “Trace Me Onto You” yang karakter musik dan suaranya sangat melelahkan seperti Youth of Today dan Gorilla Biscuit.

Sumber : ocweekly.com

Debut album studio mereka, “Shed” yang dirilis pada tahun 2011 membuat meledaknya nama post-hardcore. Bagaimana tidak, ternyata album ini merupakan peranan penting bagi Title Fight mengawali tur Australia pertama mereka bersama Touché Amoré.

Album Shed memang sangat kental dengan gaya musik hardcore 90an. Namun yang membedakan ada pada “Safe In Your Skin” yang bisa dibilang trek yang sangat pelan hingga akhirnya memberikan warna baru pada album selanjutnya mereka, Floral Green. Tittle Fight memang selalu memiliki sentuhan magis disetiap musik yang mereka buat hingga membuat pendengarnya berasumsi jika band ini membuat apapun merupakan sebuah terobosan baru. Nyatanya, banyak band-band pendahulu Title Fight yang sudah mengimplementasikan ramuan yang sama dalam menciptakan sebuah karya terutama dalam karakteristik sound. Yang ternyata Citizen sudah melakukan itu dalam album mereka yang bertajuk “Young State”.

Numb, But I Still Feel It. Adalah karya masterpiece mereka sepanjang masa menurut saya secara personal. Sangat terasa kegilaan Title Fight di trek pembuka dalam album Floral Green ini. Namun tidak hanya kegilaan, Tittle Fight juga memiliki lagu yang amat sangat melankolis bertajuk “Lefty”. Saya selalu berfikir, bagaimana Ned bisa menulis rilik semelankolis ini dan pendengar pun masih dapat merasakan semua kesedihan dalam lagu ini meskipun dengan musiknya yang begitu cepat dan vokal yang melelahkan khas Ned Russin. Mungkin, Ned Russin bisa dinobatkan sebagai Prince of Sadness kali ya. hahaha

Setelah saya membaca beberapa artikel tentang band ini, mungkin tahun produktif mereka ada ditahun 2008 hingga 2015. Pada tahun 2015 muncul “Hyperview” dengan eksplorasi sound yang amat sangat berbeda dari mereka biasanya. Perpaduan antara Jawbreaker dan My Bloody Valantine sangat kental dalam album ini. Namun apa tujuan mereka menciptakan musik dan sound yang bisa dibilang mirip dengan pendahulunya? Menurut saya tidak ada. Tittle Fight membuat musik seperti itu untuk dirinya sendiri. Mungkin bisa saja kalian temukan di Hundreth. Tapi, Tittle Fight tetaplah Title Fight yang memiliki sentuhan magis tersendiri untuk musiknya.

Explorasi genre mereka sangat digandrungi oleh siapapun, hingga sampai mereka mendapat apresiasi tinggi ketika gitaris Have heart, pernah memakai kaos mereka diatas panggung pada tahun 2009. Dan vokalis dari Quicksand yang memuji-muji Title Fight saat disalah satu Interview-nya. Entah ini strategi branding mereka atau bagaimana, tapi disini mereka sangat mendapat validasi dari para pendahulu mereka.

Jadi, saya bukan seorang fanboy Title Fight yang mengetahui secara detil perjalanan mereka. Namun ada sebuah pertanyaan, apakah “Hyperview” album terakhir mereka dan memutuskan bubar? Saya harap tidak. Karena disebuah interview saat mereka berada di Toronto, Ned berkata. “We we’re always writing new music. We have no definite plans.”

--

--

Rere Isa
Rere Isa

No responses yet